Bangkrut gara-gara judi dan main perempuan, blantik (penjual ternak), Sarno B ,53, warga Tulangbawang Barat, jadi gembong pencuri hewan ternak sapi dan kerbau.
Akibatnya, kedua kaki tersangka ditembak petugas saat bersembunyi di warung remang-remang di wilayah perbatasan Lampung Utara dengan Sumatera Selatan, pada.
“Dulu usaha saya sebagai blantik tetapi karena suka berjudi dan main perempuan, uang saya habis dan usaha saya bangkrut,”kata Sarno B, di hadapan awak media saat ekspos Polda Lampung.
Saat diintrogasi tersangka Sarno B mengaku, telah 22 kali mencuri sapi dan kerbau bersama rekannya.
“Kami menjual sapi dan kerbau itu hidup-hidup, kepada warga untuk hajatan seharga Rp 10 juta hingga Rp 20 juta,”ujarnya.
Uang hasil penjualan sapi dan kerbau, lanjut Sarno B, dibagi rata. “Saya dapat bagian kadang Rp 2,5 hingga Rp 5 juta.
Uang bagian itu saya gunakan untuk judi dan foya-foya bersama wanita penghibur, ”terangnya.
Menurut Sarno B, dia telah mencuri sapi dan kerbau selama 1,6 tahun. Jika mereka tahu pasti mereka sedih dan kecewa.
“Saya punya 3 anak dan 5 cucu. Saya menyesal dan akan bertaubat, setelah saya bebas nanti saya akan bekerja sebagai penderes karet atau petani saja,” ungkapnya.